Chickenstrip 176: Influencer

cc0176
Artikel kicauan sang influencer di Tempo menurut saya sangat menarik, membuktikan bahwa social media adalah lahan yang memang patut dilirik. Entah positif? (model marketing & bisnis yang terarah, efektif & bermanfaat) Atau malah negatif? (akhirnya kesemua hiruk pikuk word of mouth di social media ini jadi tidak horizontal lagi, influencer = artis bintang iklan? err.. mungkin masih horizontal sih, tapi tidak tulus lagi).

Jadi sedikit dejavu. Ingat Adsense & Blog? Membawa simbiosis menguntungkan dan positif bagi para pemilik blog/content yang memang isinya berkualitas, tapi di sisi lain menumbuhkan “sampah digital” baru yaitu blog-blog ngga jelas (agregasi membabi buta, copas content, gudang backlink, sok-sok-an SEO dll.) yang mengejar duit semata.

Mungkin intinya ya… proporsional. Komersil itu boleh (eh harus malah), tapi usahakan tetap obyektif dan memberi manfaat ke jaringan social media kita (follower, friend atau apalah namanya).

Untungnya saat ini chickenstrip cuma influenzer, bukan influencer. Kalaupun suatu saat jadi influencer.. tolong ingatkan supaya tetap proporsional yah πŸ˜›

14 thoughts on “Chickenstrip 176: Influencer

  1. Komersil itu boleh (eh harus malah), tapi usahakan tetap obyektif dan memberi manfaat ke jaringan social media kita..

    Benar, Kang. Menciptakan konten yang bermanfaat bagi banyak orang itu penting. Karena menurut saya, menulis/berbagi informasi itu sebenarnya salah satu cara untuk memahami, bukan untuk dimengerti. #apalah

    Keren tulisannya! πŸ™‚

  2. “Sampah digital” memang.. err.. kontennya melenceng banget, belum lagi gak jelas ditutupin iklan macem-macem pula, sebel banget jadinya *curhat* 😦

  3. iya, ngeblog itu yg isinya sampah digital kan rata2 untuk matre, but kalo aku sih untuk berbagai ya sebisa mungkin memberi yg bermanfaat..

Leave a comment