Chickenstrip 130: The Whitest Boy Alive Concert


Salah satu cara membedakan geek dan non geek di tengah konser musik yang gelap gulita? Cari yang layar ponselnya nampilin halaman web Plurk mobile atau Facebook mobile. Dan di sela-sela persiapan stage & instrument di setiap pergantian band pembuka di konser The Whitest Boy Alive kemarin saya melihat beberapa abegeh dengan layar Plurk! Karena Plurk itu penyakit menular, langsung dong saya ikutan buka buat upload foto… dan jebakan betmen, baterai langsung habis! Argh. Jadi bahas aspek IT gini. Gak apa-apa lah, urusan musiknya biar blogger musik sejati seperti Ryan yang membahasnya (Hey tadi malam kok tidak ketemu!)

Sedianya event tahunan Soundshine 2008 ini menghadirkan Jens Lekman, Homogenic, Hollywood Nobody dan Astrolab. Mendadak Pak Le’ Man (meminjam istilah aladinballet yang juga hadir tadi malam) pesawatnya bermasalah di China dan digantikan The Whitest Boy Alive yang tadinya disimpan untuk jadi special guest kejutan. Mendengar berita soal bandnya kang Erland Oye manggung di Bandung langsung saya tancap Chickenmatic ke Auditorium RRI meninggalkan panda tercinta yang sedang buka praktek konsultasi curhat di Warung Pasta (argh, Warpas lagi Warpas lagi… ada apa sih dengan Plurker dan Warpas??)

Kenikmatan musik merangkak naik dari opening act awal (Astrolab) lalu Hollywood Nobody yang bakal merilis album awal tahun depan (cover Love Song-nya The Cure-nya oke banget, lagu-lagu bikinan sendirinya juga keren). Dilanjut dengan penampilan Dina ā™„ ā™„ ā™„.. eh maksudnya Homogenic yang tampil dengan diiringi grup mini orkestra (cewek semua, yang main cello imut :P) membawakan hits mereka plus beberapa lagu baru yang diambil dari album terbaru mereka yang bakal rilis bulan depan.

Main act tentunya The Whitest Boy Alive yang saya nanti-nantikan. Dibuka dengan Above Us yang divariasiin dengan improvisasi kreatif Oye yang menjelaskan pesan titipan Lekman yang tidak bisa datang dengan cara berdendang. Dilanjut dengan hits andalan: Burning yang biasanya ditampilkan terakhir tapi sengaja dihadirkan di depan untuk membakar suasana (kebanyakan kan hadir buat nonton Lekman, pastinya bukan jamaah ajojing) lalu dilanjut dengan Don’t Give Up dan lagu-lagu lain, plus coverlagumelantaijadulyangsayalupalagipenyanyidanjudulnya yang mantap. “So baby if you want me, you’ve got to show me love. Words are so easy to say, oh ah yeah, you’ve got to show me love..” . Puas lah pokoknya ^_^

16 thoughts on “Chickenstrip 130: The Whitest Boy Alive Concert

  1. @cynan:

    non-geek pasti menggunakan ponsel untuk video recorder, walaupun kita tahu hasilnya: gambar burem; tanpa zoom, apa yang terlihat?; suara sember. tapi entah mengapa, orang-orang selalu melakukannya di tengah-tengah konser musik.

Leave a reply to adhamsomantrie Cancel reply